Mubarak, Sang Fir'aun Lengser

Kairo (voa-islam.com) - Pada hari Jumat (11/2), setelah 18 hari aksi protes besar-besaran anti-Mubarak di Mesir, pemimpin Mesir itu akhirnya mengundurkan diri dan kekuasaan diserahkan kepada militer setelah dirinya berkuasa selama 30 tahun.

Meski Mubarak mundur, Militer Mesir masih mendukungnya. Lalu akan dibawa kemana Mesir periode baru ini? Akankah kembali masih membangun pemerintah yang jahiliyah? Karena Wakil Presiden, Omar SUlaiman, yang baru diangkat seminggu ini langsung mengumumkan pengunduran diri Husni Mubarak dan menyerahkannya kepada Dewan Militer Mesir, yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Jenderal Mohammed Tantawi.

Militer Mesir telah memberikan dukungannya di balik keputusan Presiden Hosni Mubarak untuk tidak mengundurkan diri dan mengalihkan sebagian besar kekuasaannya kepada wakil presiden, bahkan dengan tegas mengatakan mendukung rencana Mubarak untuk transfer kekuasaan secara damai dan dilangsungkannya pemilihan presiden yang bebas dan adil akhir tahun ini.

Preseden buruk tampaknya masih akan hadir di Mesir, mengingat sejak zaman Gammal Abdul Nasser, Anwar Sadat dan Husni Mubarak adalah berasal dari kalangan Petinggi Militer Mesir, tak hanya itu, UU Mesir masih membatasi oposisi dalam menduduki kekuasaaan, kecuali amandemen terhadap UU itu dilaksanakan dalam waktu dekat.